Assalamualaikum Sahabat Lithaetr,
mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan
drama Korea).
Masyaallah sudah lama saya
tidak menulis, nih. Dikarenakan satu dan lain hal, akhirnya saya kembali
menulis. Kita tahu kalau belakangan ada virus yang menakutkan, disebut Corona.
Virus berbahaya dan menakutkan ini cukup meresahkan banyak orang. Sejak pertama
kali diumumkan pada 31 Desember 2019, kasus kematian akibat virus corono di
Cina telah mencapai 425 orang. Dirilis dari cnbcindonesia.com (4/2/2020),
penyebaran wabah virus ini telah menjangkau 25 negara. Mulai dari Amerika
Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang,
Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Perancis, Russia,
Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Uni
Emirat Arab.
Apa saja sih gejala dan penyebab adanya virus corona
ini? Komisi Kesehatan Nasional Cina
(NHC) mengatakan virus corona menular, bahkan dalam masa inkubasinya yang
berlangsung hingga 14 hari, dengan kemampuan menyebar yang semakin kuat. Adapun
gejala yang dikeluhkan oleh mereka yang terinfeksi virus corona ini akan
mengalami sejumlah gejala seperti suhu tubuh tinggi, batuk kering, dan napas
pendek atau kesulitan bernapas.
Namun, melansir dari China
Morning Post, penelitian baru virus corona di Wuhan ini bisa hidup pada
individu tanpa gejala yang jelas (infeksi asimptomatik).
Kelelawar dianggap sebagai
sumber penyebaran virus corona ini. Tetapi, Presiden EcoHealth Alliance, Peter
Daszak mengatakan, belum tahu sumbernya secara pasti. Tapi bukti kuat bahwa
virus ini disebabkan oleh kelelawar (diambil dari sumber tribunnews.com,
3/2/2020).
Lalu, bagaimana cara Islam mengatasi virus berbahaya seperti ini?
Setelah membaca lebih jauh,
ternyata wabah penyakit menular pernah terjadi pada zaman Rasulullah. Wabah
berbahaya ini ialah kusta yang menular dan mematikan, sebelum diketahui
obatnya. Untuk mengatasi wabah tersebut, inilah cara yang diterapkan oleh
Rasulullah Saw.
1. Mengkarantina Penduduk yang Terkena Penyakit
Menular
Ketika itu Rasulullah Saw.
memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat para penderita kusta
tersebut. Beliau bersabda: “Janganlah
kalian terus-menerus melihat orang yang mengidap penyakit kusta.” (HR al-Bukhari).
Dengan demikian, metode
karantina sudah diterapkan oleh Rasulullah Saw. untuk mencegah penyebaran wabah
penyakit menular. Untuk memastikan perintah tersebut dilaksanakan, Rasulullah
membangun tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah. Kemudian memberikan
peringatan untuk berhati-hati terhadap penyakit kusta tersebut.
Abu Hurairah ra. menuturkan
bahwa Rasulullah bersabda, “Jauhilah
orang yang terkena kusta, seperti kamu menjauhi singa.” (HR al-Bukhari).
Dalam kisah yang lain, pada
masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. juga pernah terjadi wabah penyakit
menular. Diriwayatkan: Khalifah Umar
pernah keluar untuk melakukan perjalanan menuju Syam. Saat sampai di wilayah
bernama Sargh, beliau mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin
Auf kemudian mengabari Umar bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu
wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah terjadi
di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR al-Bukhari).
Selain mengisolasi, Islam
juga memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktikkan gaya hidup sehat.
Iya, solusi keduanya adalah menerapkan
gaya hidup sehat, yang diawali dengan makanan yang sehat.
Allah Swt. berfirman, “Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi
baik yang telah Allah karuniakan kepada kalian.” (QS. An-Nahl ayat 114).
Selain memakan makanan yang
halal dan baik, kita juga diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan terhadap
apa yang kita konsumsi. Hal ini terdapat dalam Alquran surah Al-A’raf ayat 31, Allah berfirman,
“Makan dan minumlah kalian, tetapi janganlah berlebih-lebihan. Sungguh
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Yang ketiga, Islam pun memerintahkan umatnya untuk senantiasa menjaga
kebersihan diri maupun lingkungan sekitarnya.
Untuk itulah Rasulullah Saw.
pun, misalnya senang berwudhu, bersiwak, memakai wewangian, menggunting kuku,
dan membersihkan lingkungannya.
Sebagai seorang pemimpin,
Rasulullah Saw. mengambil peran sentral untuk menjaga kesehatan warganya.
Apalagi saat terjadi wabah penyakit menular. Tentu rakyat membutuhkan
perlindungan yang optimal dari para penguasa.
Para penguasa muslim pada
zaman dahulu seperti Rasulullah Saw. dan Khalifah Umar bin Khattab ra., telah
mencontohkan bagaimana seharusnya penguasa bertanggung jawab atas segala
persoalan yang mendera rakyatnya, diantaranya menghadapi wabah penyakit
menular.
Itulah 3 cara dalam Islam yang sudah dicontohkan Rasulullah Saw. dalam mengatasi penyakit menular. Bagaimana nih, tanggapan sahabat terkait hal tersebut? Silakan berikan jawabannya di kolom komentar, ya. Terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca.
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.