Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Siapakah Noka Setya Maharani
Kali ini, saya ingin bercerita tentang seorang rekan sekaligus panutan saya dalam berbisnis online, yaitu mbak Noka Setya Maharani atau biasa disapa dengan nama mbak Noka. Saya dan mbak Noka sama-sama terjun berbisnis online pada akhir tahun 2016, setelah memutuskan resign dari pekerjaan kami masing-masing. Kalau saya resign dari salah satu perusahaan televisi swasta terbesar di Jakarta, sementara mbak Noka resign dari Sekolah di Yogyakarta.
Walaupun latar belakang pekerjaan kami sebelumnya berbeda jauh, tapi alasan kami memulai bisnis online itu sama, yaitu ingin berpenghasilan dari rumah, sambil fokus mengurus anak. Saat memulai bisnis online di tahun 2016, mbak Noka baru memiliki seorang anak laki-laki, sementara saya ibu beranak 2 saat itu. Kami memulai bisnis online pun sama-sama berawal dari reseller di dua brand pakaian muslim keluarga ternama, yaitu Deary Castle dan Bayi Banget Hijab. Tapi seiring berjalannya waktu, ada perbedaan menonjol dalam bisnis online kami. Apakah itu? Yuk, simak terus cerita saya di sini.
Walaupun kami memulai bisnis online di tahun yang sama, tetapi hasil yang kami mendapatkan hasil yang berbeda. Kini, mbak Noka sudah naik pangkat dari reseller menjadi distributor. Kemudian, yang tadinya beliau hanya bekerjasama dengan dua brand pakaian muslim keluarga ternama, sekarang sudah meningkat menjadi empat brand terkenal. Dengan tiga brand sebagai distributor dan satu brand sebagai agen. Sementara saya memilih, menutup bisnis online yang saya bangun tahun 2016 itu dan banting setir ke bisnis penulisan.
Saya masih ingat betul, bagaimana cepat dan melesatnya bisnis online yang dikelola mbak Noka, yaitu Rafandhahijab. Hanya dalam beberapa bulan, mbak Noka sudah naik menjadi agen. Kemudian beberapa bulan berikutnya beliau sudah berhasil menjadi distributor.
Kunci Sukses Rafandhahijab
Jujur, saya penasaran sangat apa sih, kunci suksesnya mbak Noka, sampai bisa berhasil berbisnis online. Setelah saya rayu-rayu, hehehe, akhirnya beliau mau bercerita tentang perjuangannya merintis bisnis online-nya.
1] Berbisnis dengan produk yang kita butuhkan
Mbak Noka bercerita, kalau sejak awal dia memang ingin berjualan baju muslim keluarga. Mengapa dia memilih berbisnis itu? Sebab produk baju muslim itulah yang memang beliau butuhkan.
“Saya sengaja pilih produk yang saya sendiri mau pakai. Saya coba, saya cocok, baru saya berani jual. Makanya, selalu saya beli sample atau ambil stok baru berani menjualkan.” ujar mbak Noka.
Sebenarnya dalam dunia bisnis, produk fashion atau baju itu menjadi salah satu produk paling laris sepanjang masa. Menurut Mbak Wuri Nugraeni, penulis buku ‘Bisnis Reseller Paling Laris’, produk fashion merupakan ladang bisnis yang tak pernah kering. Hal ini karena produk sandang ini memang merupakan sebuah kebutuhan yang harus selalu terpenuhi.
Sejak poin pertama, sudah menjadi faktor yang membedakan bisnis online saya dengan mbak Noka. Rafandhahijab sejak awal berdirinya memang selalu berjualan baju-baju muslim untuk keluarga. Sementara bisnis online saya di awal berdirinya, produk jualannya sangat beragam.
2] Fokus
Inilah yang selalu dilakukan dan ditekankan mba Noka, saat bercerita kepada saya. Dia berusaha fokus dengan produk jualan fashion muslimnya. Dengan hanya bermodal membeli 3 pieces gamis, mbak Noka semangat menjalankan bisnisnya.
“Waktu itu masih by request saja. Ada temen atau tetangga yang mau baru dipesankan, efeknya jadi harus terbeban di ongkir (ongkos kirim), dengan persenan profit yang tak seberapa waktu itu, kadang malah enggak dapat apa-apa karena habis kena charge ongkir, tapi sudah senang aja waktu itu kalau bisa closing,” tutur mbak Noka.
Semangat membara yang tak pantang menyerah membuat mba Noka berhasil membangun bisnis online secara bertahap dari bawah.
3] Mindset positif dan yakin kalau setiap produk memiliki jodohnya masing-masing
Di awal-awal, mbak Noka mengaku malah enggak ada niatan untuk berbisnis online. “Kenapa memilih baju muslim karena sebetulnya keinginan untuk memiliki saja sih, belum kepikiran untuk jualan awalnya. Saya kepengen punya gamis, bagaimana caranya biar dapat harga murah. Nah, waktu itu ada promo beli 3 dapat harga lebih murah.” ungkap mba Noka, seraya mengenang perjuangannya.
Kemudian sejak saat itulah, mba Noka mencoba untuk berbisnis secara online. Mba Noka selalu yakin kalau setiap produk punya jodohnya masing-masing. Saya menanyakan hal ini kepada mba Noka, “Mbak, jualan baju muslim itu bukannya larisnya itu musiman, apa enggak takut kalau bukan di high season, seperti lebaran, enggak laku?”
Jawaban mbak Noka bijak sekali, “Kalau masalah ini sepertinya kembali ke mindset kita sebagai seller atau penjual. Kalau mindset kita baju muslim itu musiman, ya kurang lebih yang terjadi demikian. Tapi kalau saya mikirnya, orang muslim di Indonesia itu banyak dan kita selalu membutuhkan pakaian muslim untuk beraktivitas sehari-hari seperti pengajian, bersilaturahmi, dan lain sebagainya. Lagian selama saya menjadi reseller hingga distributor sekarang, para produsen baju muslim sudah melihat sikon, kapan moment yang tepat dalam meluncurkan produk-produk unggulannya, dan Alhamdulillah itu cukup membantu pergerakan penjualan. Kita perlu membangun mindset 11 bulan laku dan 1 bulan menjelang Ramadhan, laku banget, hehehe.”
4] Berbisnis untuk membantu sesama
Selain fokus, mbak Noka juga menekankan harus punya alasan kuat lain dalam membangun sebuah bisnis online. Beliau ingin lewat berbisnis online ini, dia bisa membantu sesama.
“Jadi, titik beratnya ada di alasan atau strong why-nya. Harus punya alasan yang kuat untuk tetap bertahan. Saya pengen menebar kebaikan, karena saya enggak tahu kebaikan mana yang bisa mengantarkan saya ke Surga-Nya Allah. Semoga dari sini ada kebaikan yang bisa saya lakukan untuk membantu banyak orang,” papar mbak Noka.
5] Berani mencoba berbagai platform dalam berbisnis online
Menurut sepengetahuan saya, mbak Noka ini termasuk yang berani mencoba jualan di berbagai macam platform seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, Market Place, dan Website pribadi.
Terkait website pribadi ini, menurut pendapat saya, bagi pebisnis online adanya sebuah website pribadi bisa menjadi suatu hal yang penting. Mengapa? Karena, website pribadi bisa dijadikan sebagai sarana branding yang paling ampuh. Kemudian, pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah bagaimana cara membuat website pribadi bagi yang gaptek (gagap teknologi) seperti saya.
Jawaban bijak dari seorang pakar bisnis online terkait gaptek ini begitu menyentuh saya. “Gaptek itu bukan penyakit kok, hehehe. Gaptek itu hanya soal belum tahu, lalu mencari tahu, dan akhirnya menjadi tahu,” tulisan Mbak Muri Handayani (Pemilik Sekolah Bisnis Online (SBO)) dalam bukunya ‘Emak-emak Jago Jualan’.
Akhirnya setelah mencari tahu, saya pun menjadi tahu, kalau ada beberapa bisnis jasa yang menawarkan pembuatan website pribadi bagi para pebisnis online. Salah satunya adalah MasterWeb.
MasterWeb memberikan berbagai macam pilihan layanan, seperti layanan hosting bisnis terbaikdan hosting murahIndonesia. Nah, buat saya yang belum terlalu pintar membuat website pribadi, bisa banget untuk bekerja sama dan beli hosting dari jasa layanan tersebut.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog MasterWeb,
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp +628161977335.
Selamat Memasuki Dunia Parenting, Inspirasi, dan Hiburan
Assalamualaikum, saya Talitha Rahma mantan wartawan dan asistant produser. Saat ini saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang menulis buku, blogger, trainer, dan pemerhati anak.
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.