Let’s Read, Quality Time Keluarga di Rumah Saja Kembali Ceria dan Menyenangkan Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting...

Let's Read, Quality Time Keluarga di Rumah Saja Kembali Ceria dan Menyenangkan

let's read
Let’s Read, Quality Time Keluarga di Rumah Saja Kembali Ceria dan Menyenangkan

Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

 

Tak terasa kita sudah menjalani pertengahan tahun 2020. Sudah banyak peristiwa yang kita lewati salah satunya pandemi corona, nan mengharuskan kita banyak beraktivitas di rumah saja. Dari yang awalnya kita happy karena bisa berkegiatan dari rumah hingga akhirnya mulai timbul rasa jenuh atau bosan, termasuk anak-anak.

 

Untuk menghilangkan jenuh tersebut, biasanya kami sekeluarga melakukan quality time pergi jalan-jalan. Bisa jalan-jalan ke taman, mall, tempat permainan anak, makan di luar, dan perpustakaan. Tapi karena pandemi corona, quality time tersebut harus ditunda sementara waktu. Oleh karena itu, kami pun memulai untuk membuat strategi baru quality time yang bisa dilakukan di rumah saja.

 

Karena saya mantan pekerja media dan suami juga masih bekerja jadi buruh media, quality time kami tidak jauh dari kegiatan yang melibatkan audio visual. Tapi karena kami memiliki komitmen untuk meminimalisir paparan gadget (gawai) dan televisi (TV) bagi anak-anak, jadilah kami mencoba mendekatkan trio bocilita (bocah cilik lithaetr) dengan membaca buku. Walaupun memang kami akui belum sepenuhnya bisa ‘No TV, No Gadget‘.

 

Tetapi, kami mempunyai trik tersendiri agar anak-anak tetap memiliki batasan screen time, apabila mereka menggunakan gawai atau menonton televisi. Kami pun memiliki peraturan, tentang apa saja yang boleh anak-anak lakukan serta mereka lihat saat menggunakan gawai dan menonton televisi. Kami juga melakukan pendamping secara intensif di saat mereka menggunakan alat-alat canggih tersebut.

 

Salah satu kegiatan yang anak-anak boleh lakukan ketika menggunakan gadget adalah membaca buku. Semenjak si sulung kami sekolahkan di sekolah, yang visi misinya adalah pembentukan karakter, adab, dan ilmu sesuai fitrahnya, kami bekerjasama dengan guru-guru di sekolah untuk meningkatkan minat membaca anak. Mengapa salah satu alasan anak-anak tidak boleh terlalu lama terpapar dengan gawai dan televisi adalah agar kecintaan anak terhadap buku bisa meningkat.

bahaya menonton televisi pada anak
Gambar dari ©Shutterstock/Ivan Josifovic

Dirilis dari jpnn.com (28/4/2012), Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rajin menonton televisi biasanya menjadi malas membaca dan belajar, sehingga prestasinya menurun atau lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang menonton televisi.

 

Direktur Biro Psikologi Persona Medan, Irna Minauli menyampaikan, “Adanya korelasi negatif antara menonton televisi dengan prestasi akademis dan tingkat kecerdasan. Artinya, semakin sering anak menonton maka semakin rendah prestasi akademisnya. Sebaliknya, semakin jarang mereka menonton maka minat membacanya juga akan semakin besar sehingga prestasi akademisnya akan semakin baik.”

 

Itulah mengapa sekolah si sulung selalu mengkampanyekan agar anak-anak cinta dengan membaca. Alasan itulah yang akhirnya membuat saya dan suami mengatur strategi agar anak-anak bisa cinta membaca. Salah satunya ya, dengan berekreasi ke perpustakaan atau menghabiskan waktu di toko buku, tapi karena pandemi corona kegiatan tersebut kami ganti dengan berkunjung ke perpustakaan online dan bermain di toko buku online.

 

Iya, mau enggak mau, sesekali kami pakai gawai untuk membaca secara online. Di kala kini belum bisa membeli buku secara offline, kami putuskan untuk bermain-main di dunia elektronik book atau ebook. Mau tahu keseruan kami, membaca ebook? Simak terus penuturannya di sini.

let's read
Logo Let’s Read

Kami memang punya beberapa koleksi buku fisik untuk anak-anak, tapi terkadang jika anak-anak ingin membaca buku lain dan kami belum sempat membelikan, kami pun menggunakan ebook sebagai salah satu solusinya. Salah satu aplikasi favorit kami untuk membaca ebook adalah Let’s Read. Mengapa kami memilih aplikasi tersebut? Ada 3 alasan kuat yang akhirnya membuat Let’s Read (ayo membaca) menjadi salah satu favorit kami.

 

1] Minat baca anak menjadi meningkat

minat baca anak
minat baca anak meningkat

Si sulung yang sedang belajar membaca ini suka sekali dengan buku-buku bergambar. Nah, di aplikasi Let’s Read ini disediakan ebook dengan gambar-gambar yang mudah disukai oleh anak-anak, sehingga bocilita semakin giat belajar membacanya, khususnya si sulung. Inilah bagaimana si sulung belajar membaca,

2] Membaca menyenangkan itu ya, Read A Loud (Membaca Nyaring)

membaca menyenangkan
membaca menyenangkan

Karena usia bocilita itu ada yang 6 tahun, 4 tahun, dan 1 tahun, quality time yang bisa kami lakukan adalah ‘Read A Loud‘ atau membaca nyaring. Kegiatan seperti inilah yang akhirnya membuat membaca menjadi menyenangkan. Inilah gaya saya dalam membacakan cerita,

3] Membaca sumber pengetahuan

budaya membaca
Membaca sumber pengetahuan

Dari membaca kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan seperti apa itu corona?. Kemudian bisa mengetahui hal-hal baru seperti ternyata bawang bisa membuatmu menangis dan buaya disebut juga monster laut. Inilah salah satu kisah monster laut tersebut,

 

Itulah 3 alasan mengapa aplikasi Let’s Read menjadi favorit keluarga kami, kamu mau ikut merasakan quality time di rumah saja, kembali ceria dan menyenangkan? Udah buruan sekarang juga dan bentuklah budaya membaca dari rumah kita sendiri,  seperti ini,

0 coment�rios:

Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.

Karya Antologiku

My Community

Teman-Teman SehatiQ

Blog Archive