7 Dialog The Red Sleeve Cuff yang Paling Berkesan
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Tulisan pertama di 2022, saya ingin menulis tentang beberapa dialog The Red Sleeve Cuff yang paling berkesan. Mengapa saya menulis ini, karena saya merasa drama korea yang dibintangi oleh Lee Junho 2 PM dan Lee Se Young ini begitu menyentuh hati saya.
Agar saya bisa move on ke hiburan berikutnya, jadilah saya menuliskan alasan mengapa drama Korea sageuk terbaik 2021 versi MBC ini membuat hati saya manis dan merasa kalau The Red Sleeve Cuff layak menjadi juara.
Penasaran apa saja dialog-dialog dari The Red Sleeve Cuff yang membuat hati saya meleleh? Silakan sahabat Lithaetr, meneruskan membacanya di sini, ya.
Alasan The Red Sleeve Cuff menarik untuk ditonton
Apa sih, alasan saya menonton drama The Red Sleeve Cuff,
Ceritanya yang terinspirasi kisah nyata
The Red Sleeve (nama lain dari The Red Sleeve Cuff) ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama, yang ceritanya terinspirasi dari kisah nyata. Bercerita tentang kisah cintanya Raja Jeongjo dan selirnya yang bernama Sung Ui Bin. Bagaimana hubungan asmara mereka berdua diceritakan begitu indah lewat dialog dan aktingnya Lee Junho 2PM dan Lee Se Young.
Saat saya melihat jalan cerita The Red Sleeve, penulis langsung jatuh cinta. Pengambilan gambar, dialog, konflik serta aktingnya begitu luar biasa. Semua disesuaikan dengan tepat, sehingga pesan dan rasanya bisa sampai kepada penonton.
Selama 17 episode, saya dibuat tertawa, berbunga-bunga, berdegup kencang, sedih, kecewa, hingga marah. Semua emosi itu begitu terasa ketika saya menyimak cerita The Red Sleeve Cuff yang bisa dibilang kisah faksi ini.
The Red Sleeve Cuff mendapatkan penghargaan
Alasan mengapa sahabat Lithaetr perlu menonton drama kerajaan The Red Sleeve Cuff karena drama Korea (drakor) ini mendapatkan penghargaan hampir di semua lini. Saat akhir tahun kemarin, MBC (stasiun televisi yang menayangkan The Red Sleeve Cuff) mengadakan penghargaan akhir tahun untuk semua drama 2021 dan drakor yang dibintangi Lee Junho 2PM dan Lee Se Young ini banyak mendapatkan piala.
Mulai dari penghargaan pasangan terbaik yaitu Lee Junho 2PM dan Lee Se Young, lalu penghargaan lifetime achievement untuk aktor senior Lee Deok Hwa. Kemudian, pemeran pendukung Wanita terbaik dimenangkan oleh aktris senior Jang Hye Jin. Selanjutnya, aktor baru pria terbaik diraih oleh Kang Hoon yang berperan sebagi Jung Jae Hwa atau Jung Dok Ru.
Terus pemeran utama pria dan wanita terbaik juga dimenangkan oleh Lee Junho 2PM dan Lee Se Young. Yang luar biasa, penulis naskah terbaik dan sutradara terbaik juga dimenangkan oleh tim produksi The Red Sleeve Cuff, Jung Hae Ri, Jun Ji In, dan Song Yeon Hwa.
Soundtracknya luar biasa
Sebuah musik latar atau soundtrack itu merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dari sebuah drama, sinetron, atau film. Sebab, soundtrack merupakan sebuah ruh juga dalam sebuah karya audio visual.
Dari musik latarlah sebuah suasana menegangkan, haru, sedih, dan bahagia bisa dibangun dan soundtrack The Red Sleeve itu benar-benar luar biasa. Saya memfavoritkan 3 soundtrack dari The Red Sleeve Cuff yaitu I Wish yang dinyanyikan Whee In, terus My Wonderous Miracle yang dinyanyikan Jeong Sewoon, dan I’ll Leave You yang dinyanyikan oleh Lee Sun Hee.
Inilah salah satu contoh soundtrack The Red Sleeve Cuff yang jadi favorit saya,
Itulah beberapa alasan mengapa saya menyukai drakor The Red Sleeve dan alasan saya merekomendasikan sahabat Lithaetr, buat menontonnya.
Dialog The Red Sleeve Cuff terkait cinta, kehidupan, dan persahabatan
Dikarenakan The Red Sleeve mendapatkan penghargaan naskah terbaik dan mimpi saya ingin menulis naskah lagi, jadilah saya membahas dialog-dialog dari The Red Sleeve yang paling berkesan. Tentu saja yang menurut saya, memiliki makna terkait cinta, kehidupan, dan persahabatan.
Inilah beberapa dialog The Red Sleeve yang paling menggetarkan hati saya,
Sampai Yang Mulia Putra Mahkota mengambil tahta. Janganlah Yang Mulia memikirkan hal lainnya.
Dialog ini yang menyebutkan adalah Sung Duk Im (diperankan oleh Lee Se Young) di episode 10. Dialog ini Sung Duk Im katakan ketika ia menolak Putra Mahkota Lee San (diperankan Lee Junho 2PM) saat hendak memintanya menjadi wanita yang akan ia jadikan selirnya.
Mengapa saya memilih dialog ini berkesan? Dikarenakan Sung Duk Im tidak ingin putra mahkota dihujat seperti almarhum ayahnya dulu yaitu Putra Mahkota Sado. Yang mana Putra Mahkota Sado pernah berkonflik dengan ayahnya atau kakeknya Putra Mahkota Lee San atau Raja Yeongjo, karena mengambil selir dari pelayannya saat masih jadi putra mahkota.
Dialog ini berkesan karena menunjukkan kalau cinta itu juga perlu sebuah pengorbanan. Walaupun cinta, ada kalanya kita perlu untuk menunggu atau bersabar untuk bisa bersama-sama. Dalam masa menunggu atau bersabar, perlu banget yang namanya menjaga kehormatan pasangan yang belum halal tersebut.
Jangan Lakukan apapun. Jangan pernah berniat untuk melakukan sesuatu pemberontakan.
Dialog ini dikatakan oleh Putra Mahkota Lee San di episode 11, saat ia didesak oleh sahabatnya sekaligus guru serta teman belajarnya yang bernama Jung Jae Hwa atau Jung Dok Ru (diperankan oleh Kang Hoon).
Dialog ini berkesan buat saya sebab kata-kata sederhana itu menunjukkan arti sebuah ketaatan dan kesetiaan dari Putra Mahkota kepada Rajanya. Bisa juga rasa bakti dari cucu kepada kakeknya. Mungkin sahabat Lithaetr sudah tahu kalau di zaman kerajaan persaingan mendapatkan tahta itu bisa saja antar keluarga atau saudara saling bunuh.
Akan tetapi lewat dialog di atas, Putra Mahkota Lee San membuktikan kalau dia tidak ingin melakukan hal yang tidak baik untuk mendapatkan sebuah tahta atau kekuasaan. Walaupun terkadang karena persaingan tersebut, Putra Mahkota Lee San juga bisa saja kehilangan nyawanya karena banyak yang ingin ia turun dari tahta putra mahkota.
Pria yang kau panggil seorang raja tua yang sakit dan tidak waras itu adalah kakekku. Kakek yang aku cintai sepenuh hati.
Dialog ini sebenarnya lanjutan dari dialog yang ada di poin ketiga. Masih dari episode 11. Dialog panjang yang dilakukan oleh Putra Mahkota Lee San dan Jung Dok Ru merupakan adegan yang sarat makna tentang kehidupan dan persahabatan.
Yang mana juga terbesit rasa sayang antara cucu kepada kakeknya. Pokoknya episode 11 The Red Sleeve Cuff itu menjadi salah satu episode favorit buat saya. Terasa sekali kalau karena kekuasaan bisa saja antara keluarga saling menjatuhkan.
Aku ingin membuatmu tetap di sisiku. Bukan sebagai pelayan istana, tapi sebagai seorang wanita. Yang ingin aku katakan sekarang adalah aku ingin kamu menjadi permaisuriku. Aku ingin membuat keluarga bersamamu.
Dialog ini adalah bentuk lamaran Raja Jongjo kepada Sung Duk Im yang terjadi di akhir episode 12. Di episode 12 Putra Mahkota Lee San baru saja naik tahta menjadi Raja yang dipanggil dengan nama Jongjo.
Setelah 3 tahun berkuasa Raja Jongjo kembali menyatakan perasaannya kepada pelayan yang ia cintai, Sung Duk Im. Yang mana pernyataan cinta sekaligus lamaran tersebut merupakan janjinya yang telah ia penuhi juga karena ia sudah berhasil naik tahta.
Ia pun melamar pujaan hatinya dengan kata-kata yang begitu manis. Waktu melihat adegannya langsung, hati saya juga ikutan meleleh.
Yang Mulia, di depan seorang wanita, Anda harus berpura-pura lemah dan rapuh. Pancing rasa simpatinya dan dia akan bersikap baik kepada Anda.
Dialog ini disampaikan oleh Kang Tae Ho, pengawal Raja Jongjo, diperankan oleh Oh Dae Hwan, di episode 13. Yang mana di episode 13 ini Raja Jongjo bingung dan gundah gulana karena Sung Duk Im belum menjawab lamarannya.
Mengapa akhirnya dialog tersebut ada, karena Raja Jongjo bertanya kepada pengawal pribadinya soal bagaimana cara mendapatkan perhatian dari seorang wanita. Tentu saja, Raja Jongjo ingin mendekati Sung Duk Im dan segera mempersuntingnya menjadi selir. Apalagi ia telah melamar wanita pujaan hatinya itu.
Dialog tersebut menjadi favorit saya karena adegan saat mengucapkan dialog tersebut begitu lucu. Ada kesan rasa tak percaya juga di ekspresi Raja Jongjo saat pengawal pribadinya menyampaikan pendapatnya tersebut.
Ini dia cuplikan adegannya,
Bisakah kamu menjalani seumur hidupmu tanpa bertemu denganku? Malam ini, jika kamu bermaksud menolakku, aku akan membiarkanmu pergi. Tapi kita tidak akan pernah bertemu lagi dan ini akan menjadi hari terakhir kita bertemu. Aku mencintaimu. Tidak apa-apa jika kamu tidak membalas cintaku. Haruskah aku benar-benar melepasmu?
Dialog di episode 16 yang dikatakan oleh raja Jongjo terhadap Sung Duk Im sebelum menjadikannya selir ini membuat saya banjir air mata. Selama ini, ia hanya menebak kalau Sung Duk Im juga punya perasaan yang sama tapi Raja Jongjo tahu kalau wanita yang dia cintai tersebut enggan menjadi selir karena membuat jiwa bebas kekasih hatinya itu terbelenggu.
Oleh karena itu, Raja Jongjo ingin menegaskan apakah Sung Duk Im ingin berpisah darinya atau tetap bersamanya dan menjadi keluarga. Akhirnya di episode kali ini Sung Duk Im memutuskan untuk bersama Raja Jongjo dan berkenan menjadi selirnya.
Dalam hal makanan, rasa lebih penting daripada penampilan. Dalam hal makanan, pengabdian lebih penting dari rasa.
Mungkin dialog ketujuh ini kalau dibaca sama seorang chef bisa diamuk masa saya, hahaha. Cuma saya menjadikan dialog di atas sebagai salah satu favorit saya karena sebagai pengantin baru, saya juga pernah mengalami hal yang sama.
Namanya belum pernah masak sebelumnya, tapi ingin memasak demi pasangan yang dicintai pastinya sebagai pemula belum tentu sukses 100 persen. Wajar sih, kalau bentuk dan rasa kadang agak aneh. Cuma berjalannya waktu karena pengalaman semua bisa membaik.
Ternyata di drakor The Red Sleeve juga memakai dialog untuk istri pemula yang baru belajar masak. Jadilah saya merasa sangat terwakili dengan dialog di atas. Adakah sahabat lithaetr, yang juga pernah merasakan hal serupa? Silakan nanti ditanggapi di kolom komentar, ya.
Pesan kehidupan dari The Red Sleeve Cuff
The Red Sleeve Cuff ini akan menjadi salah satu drakor favorit saya sepanjang masa. Soalnya drakor ini bisa membuat emosi saya seperti rollercoaster. Ada beberapa adegan yang juga mirip-mirip pernah saya alami dan drakor The Red Sleeve ini memiliki pesan kehidupan.
Beberapa pesan kehidupan dari The Red Sleeve Cuff itu,
Jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai kesuksesan
Pesan kehidupan pertama yang bisa kita tangkap dari dialog The Red Sleve Cuff yang sudah saya sebutkan di atas. Kita wajib menjemput sebuah kesuksesan tapi dengan cara yang baik jangan lewat cara yang merugikan orang lain atau menjatuhkan orang lain.
Soal cinta adakalanya kita juga perlu melepaskan kalau semisal bukan jodoh
Pesan kehidupan yang kedua ini saya dapat lewat dialog The Red Sleeve saat Raja Jongjo meminta kepastian kepada Sung Duk Im. Walaupun ia cinta, tapi Raja Jongjo juga siap melepaskan kalau memang kekasih hatinya itu enggan dipersuntingnya.
Bisa jadi musuhmu itu adalah dari lingkungan terdekat
Pesan kehidupan yang ketiga saya dapatkan saat menyimak adegan-adegan yang terjadi antara Raja Jongjo dengan Jung Dok Ru. Sejak masih menjadi Putra Mahkota Lee San sampai menjadi Raja Jongjo, Jung Dok Ru-lah yang suka membuat masalah, sehingga ada beberapa kejadian bisa membuat Raja Jongjo kehilangan nyawa dan kehilangan wanitanya.
Itulah beberapa pesan kehidupan yang saya dapatkan dari dialog-dialog The Red Sleeve Cuff. Bagaimana menurut sahabat lithaetr, apakah tertarik untuk menonton drakor The Red Sleeve Cuff ini? Sahabat bisa menontonnya melalui VIU. Silakan berikan tanggapannya, ya. Terima kasih.
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.