Assalamualaikum Sahabat
Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film,
buku, dan drama Korea).
Belakangan ini, saya cukup
sering mendengar kalau sinetron remaja zaman now tidak memiliki pesan-pesan
positif untuk kehidupan. Sebagai orang yang pernah bekerja di pertelevisian,
hal ini pun selalu menjadi PR bagi kami. Ada dilema di mana idealisme itu harus
berbenturan dengan bisnis. Kami pun ingin menyajikan cerita-cerita yang
berkualitas, namun bila dibenturkan dengan bisnis ada hal-hal yang perlu
disesuaikan. Akhirnya idealisme itu harus menuruti kebutuhan bisnis di pangsa
pasar (tren). Contoh sederhananya seperti ini, ketika ada satu sinetron yang
melejit dengan ceritanya dan dianggap berhasil dari segi bisnis (bagus
ratingnya), maka televisi dan production
house (PH) akan berlomba untuk membuat cerita yang hampir sama.
Mungkin sahabat masih ingat,
ketika ada sinetron yang terinpirasi dari film Hollywood Twilight dan sinetron
ini jadi booming. Kemudian selang
beberapa waktu berikutnya, hampir semua saluran televisi menyajikan sinetron
dengan tema serupa. Begitulah yang terjadi pada dunia penyiaran maupun
perfilman. Lalu, enggak bakal ada sinetron berkualitas dong? Untuk hal ini, saya
berpendapat masih banyak orang idealis yang berjuang untuk menciptakan tren positif
bagi sinetron Indonesia. Contoh yang menurut saya berhasil adalah Preman
Pensiun. Preman Pensiun bisa menampilkan pesan-pesan kemanusiaan dan kehidupan
dalam ceritanya. Kemudian sinetron Para Pencari Tuhan. Sinetron yang tayang
ketika bulan Ramadhan ini juga mampu memberikan pesan positif dalam ceritanya.
Tapi kalau hanya dua sinetron berbobot bersaing, tren baru belum bisa tercipta.
Emang Indonesia pernah punya tren sinetron yang sarat makna? Simak terus
penelusurannya berikut ini.
Sebenarnya, Indonesia pernah
memiliki tren sinetron yang sarat makna dengan kehidupan. Saya yang besar dan
tumbuh di era tahun 90-an hingga tahun 2000-an awal ini juga pernah menikmati
sinetron-sinetron bertema remaja. Siapa yang tahu Bajaj Bajuri, Panji Manusia
Milenium, dan lorong waktu? Itulah beberapa sinetron yang pernah mengisi
hari-hari saya. Menurut saya ketiga sinetron awal tahun 2000-an itu memiliki
pesan positif dalam ceritanya. Namun, ada lagi sinetron tema remaja yang mampu
menginspirasi saya ketika itu dan menurut saya, sinetron-sinetron ini juga akan
menginspirasi remaja zaman now. Inilah 3 sinetron jadul tahun 90-an yang bisa
menginspirasi remaja zaman now,
1] Si Doel Anak Sekolahan
Gambar: media.iyaa
Sinetron yang pertama kali
tayang tahun 1994 ini, enggak pernah lekang oleh waktu. Buktinya sinetron ini
masih kerap ditayangkan ulang. Ini bukti nyata kalau sinetron ini banyak berisi
pesan moral tentang kehidupan dan selalu digemari oleh para penonton.
Sampai-sampai tim produksi sinetron ini membuat versi kekiniannya dalam film
layar lebar. Karnos film (tim yang memproduksi sinetron ini) membuat cerita
lanjutan dari si doel anak sekolahan versi sinetron ke layar lebar. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi rasa kangen dan penasaran penonton terhadap
lanjutan sinetronnya.
2] Keluarga Cemara
Gambar: instagram.com/serba_serbi.djadoel
Sinetron yang tayang pada
1996 ini juga tak pernah dilupakan para penggemarnya. Sempat ditayangkan kembali
di TVRI (Televisi Republik Indonesia) juga menjadi bukti kalau sinetron ini
mampu menginspirasi para remaja zaman now. Sinetron ini pun juga diangkat ke
layar lebar dalam format yang lebih kekinian. Film Keluarga Cemara tetap
membawa pesan moral dari versi sinetronnya, namun dikemas dengan tampilan
moederen masa kini. Hal ini dimaksudkan agar para remaja zaman now tetap bisa
mengambil hikmah dari sinetron ini. Bahkan lagu soundtrack-nya pun begitu
menginspirasi.
3] 1 Kakak 7 Ponakan
Penulis Arswendo Atmowiloto, Gambar: tribunnews
Selain Keluarga Cemara,
inilah sinetron karya Arswendo Atmowiloto yang memiliki pesan kehidupan dalam
ceritanya. Walaupun sinetron ini tidak setenar seperti 2 sinetron di atas, tapi
bagi anak yang besar tahun 90-an cukup mengenal 1 Kakak 7 Ponakan. Sinetron
yang dibintangi oleh Sandy Nayoan dan Novia Kolopaking ini mengajarkan untuk
tidak pernah menyerah saat menghadapi kesulitan hidup. Kalau sahabat lupa
sinetron 1 Kakak 7 Ponakan itu yang
mana, silakan dengarkan lagu sountracknya deh,
Itulah 3 sinetron jadul yang
bisa menjadi inspirasi bagi remaja zaman now. Semoga seterusnya Indonesia juga
tetap punya sinetron-sinetron yang memiliki pesan-pesan tentang kehidupan.
Kira-kira sahabat tau enggak dengan 3 sinetron di atas? Saya tunggu
tanggapannya. Terima kasih sudah berkenan membaca penelusuran saya kali ini.
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp +628161977335.
Halo salam kenal mbak Talitha.Sinetron si Doel dan keluarga Cemara saya tonton. Untuk 1 kakak 7 keponakan enggak nonton.Entah kenapa saya gak tonton kala itu.
Salam kenal kembali mba Erlina. Wah, sayang sekali ya mba. Padahal sinetron ini juga sangat pas untuk keluarga Indonesia, karena konfliknya juga tentang kehidupan sehari-hari di keluarga, teman, dan ibu kos. Semoga sinetron ini bisa ditayangkan ulang suatu saat nanti.
Selamat Memasuki Dunia Parenting, Inspirasi, dan Hiburan
Assalamualaikum, saya Talitha Rahma mantan wartawan dan asistant produser. Saat ini saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang menulis buku, blogger, trainer, dan pemerhati anak.
Halo salam kenal mbak Talitha.Sinetron si Doel dan keluarga Cemara saya tonton. Untuk 1 kakak 7 keponakan enggak nonton.Entah kenapa saya gak tonton kala itu.
ReplyDeleteSalam kenal kembali mba Erlina. Wah, sayang sekali ya mba. Padahal sinetron ini juga sangat pas untuk keluarga Indonesia, karena konfliknya juga tentang kehidupan sehari-hari di keluarga, teman, dan ibu kos. Semoga sinetron ini bisa ditayangkan ulang suatu saat nanti.
Delete