|
Gambar: instagram.com/ibuprofesionaljakarta |
Assalamualaikum Sahabat
Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film,
buku, dan drama Korea).
Melihat bendera-bendera
setengah tiang berkibar di tiap-tiap rumah semakin meyakinkanku, kalau sosok
bapak Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa dikenal dengan nama BJ Habibie adalah
orang yang sangat baik. Waktu 17 Agustus saja tidak semua rumah memasang
bendera, tapi begitu bapak Presiden ketiga Republik Indonesia dikabarkan
meninggal pada 11 September lalu, banyak rumah yang mengibarkan bendera
setengah tiang. Itulah istimewanya sosok BJ Habibie bagi negeri ini. Banyak
orang yang berduka atas kepergian beliau, sebab Bapak BJ Habibie (Habibie)
adalah sesosok idola. Iya, beliau memang pantas dan layak dijadikan sebagai
idola bahkan pahlawan bagi negeri ini.
Kepergian Bapak Habibie
bertepatan dengan berkurangnya 1 tahun jatah usia saya, maka inilah salah satu
alasan mengapa saya mau banget menulis tentang beliau. Saya merasa perlu
belajar banyak dari sosok bersahaja bapak teknologi Indonesia tersebut,
khususnya tentang kunci sukses beliau bisa menjadi seorang cendekiawan muslim
terkemuka. Sejak kabar kalau bapak teknologi ini meninggal dunia seketika dunia
media sosial (medsos) banjir berita tentang beliau. Namun, saya tidak bisa
mempercayai semua berita, kabar, atau cerita tentang Pak Habibie tersebut dan
benar saja, ada beberapa diantaranya yang beritanya bohong atau hoaks.
Dari beberapa berita, cerita,
atau kabar yang akurat, saya menemukan banyak kesamaan. Ada hal-hal sederhana
yang biasa dilakukan bapak pencipta pesawat terbang bagi Indonesia yang
akhirnya menjadi kunci kesuksesan beliau. Mau tahu apa itu? Mohon untuk terus
membaca ulasannya di sini, ya.
|
Gambar: pixabay |
1. Terbiasa dekat dengan Allah Swt. dan Alquran
Ustadz Bachtiar Nasir, Lc
dalam sebuah kajian pernah menceritakan tentang sosok Habibie yang dari kecil
sudah diajarkan untuk dekat dengan Allah Swt. dan Alquran. Habibie kecil tumbuh
dan dididik dari kedua orang tua yang religius. Ayahnya bahkan wafat ketika
salat, sementara ibunya adalah seorang ahli ta’lim (orang yang terus belajar
tentang ilmu agama). Sehingga dari keteladanan dan kesalihan kedua orang tuanya,
Pak Habibie terbiasa melakukan Salat Tahajud dan membaca Alquran. Dua hal
tersebut selalu rutin beliau lakukan. Hal ini terjawab dalam perkataan beliau
berikut ini,
“Saya ini adalah seorang
teknokrat, saya bisa membuat pesawat terbang, saya memiliki ilmu itu. Tapi
setelah saya sadari bahwa ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu Ilmu
Agama,” ujar Pak Habibie ketika berada di Konferensi di Mesir.
Kemudian ada orang yang
bertanya, “Disisa waktu-waktu yang Eyang miliki, mau dipakai untuk apakah waktu
yang sangat terbatas ini?”
Bapak Presiden ketiga
Republik Indonesia ini menjawab, “Saya akan habiskan waktu untuk membuat
pesawat R80, agar Bangsa Indonesia bisa memiliki pesawat sendiri. Sebagian
waktu yang lain akan Eyang gunakan untuk membaca Alquran sebanyak-banyaknya.”
Ustadz Adi Hidayat, Lc MA pun
pernah bercerita tentang kedekatan beliau dengan Allah Swt. dan Alquran. Ustadz
Adi Hidayat menuturkan kalau kesuksesan Pak Habibie sebagai cendekiawan muslim,
semata-mata karena didikan orang tua yang mendidiknya. Pak Habibie tumbuh
seperti Imam Nawawi yang gemar belajar, ibadah, dan membaca buku.
Memiliki keistimewaan orang
yang berdekatan dengan Alquran terdapat dalam hadist Rasulullah berikut ini,
Dari Anas bin Malik radhiallahu
‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
Artinya: “Sesungguhnya di
antara manusia ada yang menjadi ‘ahli’ Allah”. Para Sahabat radhiyallahu
‘anhum bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah mereka?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka adalah ahli Alquran, (merekalah)
ahli (orang-orang yang dekat dan dicintai) Allah dan diistimewakan di
sisi-Nya.” (HR. Ahmad dan selainnya).
Bahkan Allah Swt. sudah
berfirman kalau Alquran adalah untuk peringatan atau pelajaran bagi manusia.
Hal ini terdapat dalam surah Al-Qamar ayat 17,
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Artinya: Dan sesungguhnya telah
Kami mudahkan Alquran untuk peringatan atau pelajaran, maka adakah orang yang
(mau) mengambil pelajaran?
Itulah satu hal atau
kebiasaan sederhana yang biasa dilakukan Bapak Habibie. Kemudian yang ke-2 adalah gemar membaca dan jatuh cinta dengan belajar.
|
Gambar: facebook.com/rumaysha77rr |
Apa yang sahabat lihat dari
foto di atas? Betapa luar biasa Pak Habibie dalam hal membaca dan belajar.
Dengan membaca dan belajar Pak Habibie membuktikan dia bisa menjadi orang yang
bermanfaat bagi banyak orang. Dari buku-buku itulah beliau belajar membuat
pesawat dan bisa mewujudkan mimpinya. Bahkan hingga usia tuanya beliau juga masih
menghabiskan banyak waktu dengan buku-bukunya seperti ini,
|
Gambar: instagram.com/aniesbaswedan |
Hal ketiga adalah memuliakan istrinya. Siapa sih yang enggak tahu bagaimana romantisnya Pak
Habibie kepada Ibu Ainun. Hingga keromantisan cinta mereka difilmkan ke dalam
sebuah film berjudul Habibie dan Ainun. Bahkan, setelah Ibu Ainun meninggal
dunia lebih dahulu, Pak Habibie masih ingin berjumpa kembali dengan Ibu Ainun.
Inilah lanjutan obrolan Pak Habibie ketika ditanya disisa waktu beliau akan
dihabiskan untuk apa?
|
Gambar: republika.co.id |
“Eyang ingin bertemu dengan
Ibu Ainun. Ibu Ainun itu orang yang baik, salih, dan rajin beribadah. Saya yakin
Ibu Ainun ada di surga. Maka saya harus membaca Alquran untuk memantaskan diri
supaya bisa bertemu Ibu Ainun di surga,” ucap Rudi (sapaan akrab buat Pak
Habibie).
Iya, cara Rudi dalam
mencintai, memanjakan, dan memuliakan Ainun memang bikin iri banyak wanita.
Sikap Pak Habibie yang memuliakan istrinya menunjukkan kalau beliau memiliki
kepribadian yang sempurna. Hal tersebut disampaikan oleh Rasulullah lewat
hadistnya berikut ini,
Sesungguhnya sikap lemah lembut terhadap isteri
merupakan indikasi sempurnanya akhlak dan bertambahnya keimanan seorang mukmin,
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ.
Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya
ialah yang paling bagus akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling
baik terhadap isterinya.”
Dan di antara sikap memuliakan isteri adalah dengan
bersikap lemah lembut dan bersenda gurau dengannya. Diriwayatkan bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu bersikap lemah lembut dan
berlomba (lari) dengan para isterinya. ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma pernah
berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajakku lomba lari
dan akulah yang menjadi pemenangnya dan setiap kami lomba lari aku pasti selalu
menang, sampai pada saat aku keberatan badan beliau mengajakku lari lagi dan
beliaulah yang menang, maka kemudian beliau bersabda, ‘Ini adalah balasan untuk
kekalahanku yang kemarin.’”
Itulah mengapa saya mengambil
sebuah kesimpulan kalau 3 hal sederhana yang biasa Pak Habibie lakukan tersebut
adalah kunci kesuksesannya menjadi cendekiawan muslim dan pahlawan bagi
Indonesia. Kehilangan sosok hebat seperti beliau memang sebuah luka dan
kesedihan yang mendalam. Namun, keteladanan beliau masih bisa kita jadikan
pembelajaran berharga dalam mendidik karakter anak-anak kita. Selamat jalan
Bapak Teknologi, semoga pintu surga terbaik terbuka untukmu. Saya tunggu
komentarnya ya sahabat. Terima kasih.
Kalau menurut aku kunci kesuksesan adalah keberuntungan
ReplyDeleteWih mantap kakak. Iya betul salah satu faktor yang sebenarnya enggak terlalu masuk hitungan tapi kalau pas beruntung ya untung. Terima kasih sudah berkenan comment ya kakak
Delete