Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea). Sudah ...
Emang Hidayah Bisa Hilang? Yuk, Kenali dulu 5 Tipe Manusia saat Menerima Hidayah Ini!
Assalamualaikum
Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik,
film, buku, dan drama Korea).
Sudah hari Jumat lagi saja
ini. MasyaAllah betapa cepatnya waktu
terus berganti dan tak akan pernah kembali. Namun apakah hidayah atau
petunjuk atau bimbingan dari Allah pada kita tetap terjaga?
Pernahkah mendengar
sebuah pernyataan kalau hidayah itu bisa hilang kalau tidak dijaga dan dirawat
dengan baik? Karena sejatinya hidayah adalah taufik dari Allah Swt, sehingga
kita hanya bisa berdoa agar hidayah ini tidak dicabut. Salah satu doa agar
hidayah bisa tetap terjaga terdapat di surah Al-Fatihah ayat 6:
{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}
Artinya: “Tunjukilah
kami jalan yang lurus.”
Dilansir dari muslim.or.id (05/12/2013), makna dari arti
surah Al-Fatihah ayat 6 adalah Berikanlah kepada kami
hidayah ke jalan yang lurus. Syaikh ‘Abdur Rahman
as-Sa’di berkata: “Doa (dalam ayat ini) termasuk doa yang paling menyeluruh dan
bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa
kepada-Nya dengan doa ini di setiap rakaat dalam shalatnya, karena kebutuhannya
yang sangat besar terhadap hal tersebut.”
Ternyata dalam banyak
hadits yang shahih, Rasulullah Saw. pun mengajarkan agar kita berdoa memohon
hidayah kepada Allah Swt., seperti ini salah satu contoh doanya,
(( اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى، وَالْعِفَّةَ وَالْغِنَى ))
Artinya: “Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari segala keburukan) dan
kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian-Mu).”
Sebaliknya, keengganan atau ketidaksungguhan untuk berdoa
kepada Allah Ta’ala memohon
hidayah-Nya merupakan sebab besar yang menjadikan seorang manusia terhalangi
dari hidayah-Nya.
|
Gambar: pixabay |
Oleh karena itu, Allah Ta’ala sangat murka terhadap orang yang
enggan berdoa dan memohon kepada-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam: “Sesungguhnya barangsiapa yang enggan untuk memohon
kepada Allah maka Dia akan murka kepadanya.”
Itulah mengapa hidayah yang
sudah kita miliki haruslah dijaga dan rawat dengan baik. Namun bagaimana kita
bisa mengetahui hidayah kita masih terjaga dengan baik atau sudah terkikis?
Dimohon untuk tetap menyimak tulisan ini, ya sahabat.
Ternyata Allah Swt. sudah
memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam firman-firman-Nya, Sang
MahaKuasa sudah memberikan 5 tipe manusia di saat mereka menerima hidayah.
1) Tipe gelas terbalik
|
Gambar: pexels |
Manusia tepi ini adalah
orang yang sudah tidak mau dan tidak akan mau lagi mendengar soal kebenaran
(hal-hal yang terkandung dalam Alquran dan hadits). Bila sudah tidak mau dan
tidak akan mau mendengar, maka untuk mengikuti sebuah hidayah, manusia di tepi
ini sudah pasti akan menolak juga. Sebab hati, mata, telinga, dan hatinya sudah
tertutup, sehingga ketika ajakan kebaikan datang kepadanya, kebaikan itu sudah
tak akan bisa masuk ke dalam dirinya.
Tipe manusia gelas terbalik
ini ada dalam Alquran surah Al-Baqarah
ayat 7,
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Allah telah menutup/mengunci mati hati dan
pendengaran mereka, serta penglihatan mereka telah ditutup, dan mereka akan
mendapat azab yang amat berat.”
2) Tipe gelas luber atau bocor
|
Gambar: pexels |
Manusia tipe ini adalah orang yang mendengar seruan kebaikan, tapi tidak diyakini,
difahami, apalagi diamalkan, bahkan cenderung mempermainkan.
Tipe manusia gelas luber
atau bocor ini ada dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 14,
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Artinya: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata,
“Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka apabila mereka kembali pada setan-setan
(para pemimpin) mereka, mereka berkata “Sesungguhnya kami bersamamu, kami hanya
berolok-olok.”
3) Tipe gelas terisi penuh
|
Gambar: pixabay |
Manusia tipe ini adalah orang
yang mau mendengarkan nasihat kebaikan, tapi tidak dipakai semua nasihat itu,
karena di dalamnya (sudah penuh berisi hal lain) sudah ada yang mengisinya,
hawa nafsu, dengki, kebodohan, dan lain-lain. Sehingga nasihat kebaikan yang
diterimanya luber tidak masuk semua. Kebenaran sulit masuk, sekalinya masuk,
hawa nafsu membuangnya keluar lagi.
Tipe manusia gelas terisi
penuh ada dalam Alquran surah Al-Hajj ayat 11 dan surah Yunus ayat 12,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
Artinya: "Dan di antara manusia ada orang yang
menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan,
tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana,
berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian
itu adalah kerugian yang nyata." (QS.
Al-Hajj: 11).
وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِداً أَوْ قَآئِماً فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَّسَّهُ
Artinya: “Dan apabila manusia
ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau
berdiri, tetapi setelah Kami Hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (kejalan
yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.” (QS. Yunus: 12).
4) Tipe gelas yang pecah ketika di isi air
|
Gambar: pexels |
Manusia tipe ini adalah orang
yang bisa menerima nasihat orang lain, namun setelah itu ia tetap merasa benar
atas setiap argumentasi dan keyakinannya. Siapapun orang yang memberikan
nasihat, ia akan selalu merasa bahwa dirinyalah yang selalu benar, karena di
dalam hatinya penuh terisi dengan Kesombongan dan Kebodohan. Semua nasihat yang
masuk akan terbuang dan tertolak karena egonya sendiri.
Manusia tipe ini terdapat
dalam hadits Rasulullah yang berbunyi,
“Sesungguhnya Allah Maha indah dan menyukai keindahan. Kesombongan
adalah *menolak kebenaran dan merendahkan manusia*”. (HR. Muslim).
5) Tipe gelas kosong
|
Gambar: pxhere |
Manusia tipe ini adalah orang
yang hatinya terbuka untuk menampung segala nasihat dan kebenaran. Karena dia
selalu merasa banyak kekurangan dan kelemahan. Ketika dia tak tahu, maka ia
akan bertanya dengan adab kepada orang yang berilmu. Ketika yang dipahaminya
ternyata berbeda dengan orang lain, maka dia pun tak mudah untuk menghakimi,
karena boleh jadi ilmu dirinyalah yang belum sampai pada tingkatan itu.
Tipe manusia ini ada dalam Alquran
surah Al-An’am ayat 82 dan surah An-nur ayat 51,
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Artinya: "Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-An’am: 82).
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: “Hanya ucapan orang-orang Mukmin, yang
apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan
(perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.”
Dan mereka itulah orang- orang yang beruntung.” (QS. An-Nur: 51).
Itulah 5 tipe manusia di saat
menerima hidayah. Kira-kira berada di tipe yang manakah kita? Jika posisi kita
bukanlah di no. 5, maka marilah kita ‘Beristighfar’. Kemudian segeralah
untuk bertaubat. Masih ada waktu untuk bertaubat, selagi kita masih hidup
(yaitu sebelum nafas kita hanya tinggal tersengal di kerongkongan).
Sebab hidayah itu perlu
dicari, dijaga, dan dirawat sepenuh hati. Karena kalau kita yang berpaling,
maka syafaat atau pertolongan Rasulullah Saw. pun juga hilang. Hal ini tertuang
dalam Alquran surah An-Nahl ayat 82,
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Artinya: Jika mereka tetap
berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad)
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Maha benar Allah dengan
segala firman-Nya.
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.