Assalamualaikum Sahabat
Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film,
buku, dan drama Korea).
Setelah beberapa hari
terakhir menulis tentang tokoh-tokoh yang menginspirasi saya. Hari ini saya mau
mencoba berbagi pengalaman tentang bagaimana cara saya membangun rasa cinta membaca
pada tiga anak saya. Jujur, saya masih belum bisa full untuk no
gadget no tv. Tapi saya tetap berusaha mencoba agar anak-anak lebih
gemar membaca daripada bermain game atau nonton youtube. Sebab bagaimana pun
buku adalah sumber paling bisa dipertanggung jawabkan keilmuannya, khususnya
Alquran dan Hadist. Oleh karena itu, kami mulai mereka untuk mencintai membaca
buku dan kisah-kisah yang terdapat dalam Alquran dan Hadist.
Baca Juga:
Setiap anak yang lahir ke
dunia memiliki keunikan masing-masing, sehingga dalam mengajarkan mereka pun
tak sama. Namun yang pasti dan sama adalah mereka harus dekat kepada Allah Swt
dan Rasul-Nya. Sebab anak-anak adalah titipan yang bisa menjadi cobaan maupun
pahala bagi kedua orang tuanya. Seperti tertuang dalam Alquran surah Al-Anfal ayat 27-28, yang artinya:
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
28. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu
hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
Dasar ayat itulah yang
menjadikan saya dan suami berusaha mendekatkan anak-anak dengan buku. Ketiga
anak saya masih balita, jadinya kami pun memilih bacaan yang ramah anak. Mau
tahu bagaimana keseruan kami dalam membangun rasa cinta membaca? Simak terus di
sini, ya.
Rasa cinta membaca itu tidak
bisa tumbuh secara tiba-tiba, tapi ditumbuhkan secara perlahan dan dengan
membiasakan sejak dini. Iya, membangun rasa cinta itu butuh proses dan dalam
setiap prosesnya perlu dilakukan perlahan-lahan sekaligus menikmati setiap
proses itu sendiri. Inilah 5 tips ala lithaetr dalam membangun rasa cinta
membaca pada anak-anak.
1) Memberikan contoh terlebih dahulu
Awal mula bila ingin anak
gemar membaca adalah dengan memberikan contoh. Iya, sebagai orang tua yang
setiap gerak-geriknya dilihat oleh anak, dalam membangun rasa cinta membaca
orang tua perlu menjadi dasar contoh yang kuat. Anak-anak akan lebih mudah
untuk cinta dengan buku, jika dia sudah terbiasa melihat orang tuanya juga
cinta buku.
Papa saya pernah berkata, “Maaf ya Nak... Papa enggak punya harta. Papa hanya bisa mewariskan kamu dengan ilmu lewat buku-buku ini.”
Kata-kata beliau begitu tertancap
di hati saya. Betapa beliau sangat ingin saya selalu cinta dengan buku. Pesan
itulah yang akan terus saya sampaikan ke anak-anak kelak. Itulah manfaat orang
tua sebagai contoh, maka anak-anak pun akan mengikuti dengan mudah.
2) Selalu ajak ke perpustakaan
Walaupun ketiga anak saya
belum bisa membaca, tapi saya dan suami hobi mengajak mereka perpustakaan.
Walaupun masih suka lihat gambarnya saja atau malah mereka cerita sendiri (saat
baca buku yang tak ada gambar atau buku bergambar), dan terkadang cerita mereka
sebenarnya enggak nyambung sama bacaannya. Tapi kami tetap semangat bawa mereka
ke perpustakaan. Bila masuk ke perpustakaan yang harus tenang, mereka memang
masih perlu diingatkan tapi mereka bisa kondusif saat diarahkan. Intinya, kami
berusaha agar mereka tahu tempat di mana bisa membaca buku dan tempat itu
nyaman serta menyenangkan.
3) Mengajarkan lebih baik beli buku daripada mainan
Poin ketiga ini selalu kami
terapkan ketika kami pergi ke mall atau jalan-jalan. Apalagi kalau ada event
atau pameran buku dan bisa beli buku murah, diusahakan kami pergi ke situ buat
beli buku atau minimal ajak anak jalan-jalan. Kami memberikan pengertian kalau
buku lebih bermanfaat dan bisa dipakai seterusnya dibandingkan mainan yang
terbatas dengan usia. Alhamdulillah, anak-anak menjadi lebih girang bila diajak
ke toko buku.
4) Berikan buku-buku yang bergizi
Dalam memilih bacaan bagi
anak-anak pun, kami berusaha tetap memberikan buku-buku yang bergizi. Usahakan
berikan bacaan sesuai dengan usianya, lalu disesuaikan dengan kebutuhan
pengetahuannya, dan bisa mengembangkan proses tumbuh kembangnya. Penting sekali
bagi orang tua untuk meneliti lebih dahulu buku-buku yang akan dibaca oleh
anak. Jangan sampai di dalam ceritanya malah bisa merusak fitrah anak.
5) Berikan tempat dan waktu khusus bagi anak-anak agar
nyaman membaca
Karena ketiga anak saya masih
balita dan belum bisa baca, maka saya pun menerapkan sistem membaca nyaring
buat mereka. Untuk tempat saya memilih di kamar dan waktu sebelum tidur. Kalau
tidak tempat di ruang keluarga dan waktu sore atau sehabis maghrib. Untuk poin
kelima ini berikan ruang bagi anak-anak untuk memilih sendiri mau membaca apa?
Kalau pun diulang-ulang atau itu lagi itu lagi tidak apa-apa. Namun sekali
waktu kita pun bisa mengarahkan untuk memilih buku yang lain.
Itulah 5 tips saya dalam membangun rasa cinta membaca pada anak-anak. Yang perlu diingat dalam proses membangun ini memang harus menikmati prosesnya. Jika anak-anak jenuh ya kita libur dulu, tapi bisa berdiskusi dengan cerita-cerita yang pernah kita baca. Kalau mereka seperti tidak memperhatikan ya sudah biarkan, karena sejatinya anak-anak tetap menyimak cerita atau bacaan kita. Kalau sahabat sendiri, bagaimana nih pengalaman dalam membangun rasa cinta kepada buku buat anak-anaknya? Ditunggu sharingnya di kolom komentar ya. Terima kasih.
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.