Penulis : Thalita Rahma
Kamis, 12 April 2012 12:15 WIBJAKARTA--MICOM: Teknologi informasi berkembang luar biasa di Indonesia. Hal ini justru dimanfaatkan badan usaha milik negara (BUMN) dengan melakukan transformasi dari segi marketing. Direktur-direktur BUMN mengakui media sosial bisa menjadi sarana promosi yang ampuh.
"Jumlah pengguna internet yang melonjak tinggi di sejumlah daerah seperti Jabodetabek, Bandung, dan Banjarmasin membuat BNI (PT Bank Negara Indonesia, Tbk) mengembangkan social media untuk strategi marketing kami," kata Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim, dalam acara CEO Breakfast Meeting BUMN Marketeers Club, di Jakarta, Kamis (12/4).
Felia menjelaskan Indonesia rangking empat untuk penggunaan sosial media, dan melalui sosial media inilah BNI mampu menjaring suara dari para pelanggan seperti komplain.
"Orang-orang Indonesia itu pemalu jika harus mengatakan komplain secara langsung. Namun dengan adanya social media kita bisa menangkap voice of customer (suara pelanggan). Sehingga kita bisa segera memberikan respons tindakan terhadap suara pelanggan tersebut," jelasnya.
Lalu, ke depan, Felia menyampaikan, BNI melihat komunitas game memiliki nilai-nilai ekonomis. Sehingga ini dapat menjadi pasar yang berpotensi besar.
"Sekarang yang sedang trend adalah komunitas game. Ini berpotensi besar. Ada 6,5 juta orang yang melakukan game secara online. Rata-rata pengeluaran mereka Rp 100.000 hingga Rp300.000 per hari. Pengeluaran mereka ini untuk membeli voucher game. Komunitas game ini memiliki nilai ekonomis yang besar," ujarnya.
Media sosial dapat menjadi ajang mencari uang. Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT Telkom Tbk Reynaldi, dalam kesempatan yang sama.
"Karena memang persaingan yang ketat. Kami menggunakan social media sebagai komunikasi kami ke pelanggan. Kami memiliki dua social media. Pertama khusus untuk marketing kami dan kedua adalah follow complain yang digunakan untuk menampung komplain-komplain pelanggan," ungkapnya.
PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan baru saja mau memulai melakukan marketing melalui media sosial.
"Kita masih terbelakang dalam hal ini. Karena kalau kita mau me-launching hal ini, kita harus benar-benar siap. Karena kalau tidak, social media ini jugalah yang dapat membunuh kita," tutur Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang juga hadir dalam acara ini, berpesan kepada para direktur BUMN untuk tetap menjadi seorang marketing bagi perusahaannya.
"Sebagai top manajemen sebaiknya tetap menjalankan marketing bagi perusahaan. Karena walaupun Anda menjadi direktur utama (dirut) tetapi marketing tidak jalan dengan baik. Maka perusahaan juga pasti tidak akan berjalan dengan baik," tegasnya.
Pengamat marketing, Hermawan Kartajaya, dalam kesempatan yang sama, menerangkan keuntungan sebuah perusahaan menggunakan social media untuk marketingnya adalah dapat membuat pelanggannya menjadi seperti teman,
"Adanya media sosial membuat customer (pelanggan) menjadi seperti teman. Karena saat ini customer sudah tidak mau lagi diperlakukan seperti raja dan hanya sebagai target penjualan saja. Mereka lebih senang jika diperdulikan daripada hanya dilayani," terangnya.
"Jika kita tidak menjadi Netizen (sebutan bagi para pengguna internet) maka kita akan mati. Sekarang kita sudah harus mulai mengubah ilmu public relation kita dengan mengikuti tren yang ada," tandas Hermawan. (*/OL-10)
0 coment�rios:
Yuk, kita berdiskusi di sini ☺💕. Terima Kasih.